WELKOM

semua bercerita dengan tulisan..dengan sejuta rasa... dan sejuta impian yang mulai perlahan aku dapatkan akan berakhir di sebuah blog yang bisa mengerti dan merasakan rasa dan asaku...

favourite

  • gunung, pantai, keindahan kota
  • all about backpacker
  • buku, film, music

Kamis, 18 Maret 2010

pergi dan menghilang

terkadang saya kangen pada bapak saya..
seperti sekarang
merindukannya teramat dalam..

terkadang saya lelah berjalan..
dan saya merasa asing di keluarga saya sendiri..
sepertinya saya berjalan dengan harapan dan impian yang kosong..
hampa..
blank..

sudahlah, saya tidak mau peduli lagi..
karena saya sudah lelah..
dan saya ingin beristirahat sebentar...

l.e.l.a.h

Nafas ini berat, lelah sudah..
Kepala ini terasa ingin pecah, lelah sudah..
Dilema sudah hidup ini..

Aku memang punya hidup indah..
AKu akui itu
Tapi gak sesempurna yang kalian bayangkan..

Aku punya teman-teman yang luar biasa
Hidup yang menarik
Tapi tidak dengan keluarga
Mereka asing
Atau aku yang merasa terasing??

Entahlaah..
Tapi saat ini hanya asa yang telah putus
dengan harapan kosong..

mereka mampu membeli investasi
tapi tidak dengan permintaanku
Puluhan alasan tentang hutang sudah sering terdengar
bosan sudah aku mendengar

kalau memang memang memperkaya diri dengan investasi itu..
silahkaan...

kalau aku boleh memilih,
aku ingin dilahirkan di kolong jembatan, dan tidak mengenal lifestyle seperti ini
Tapi Tuhan masih terlalu baik untukku..

Entahlaah,
aku lelah sudaah..
dan aku sudah tak mau peduli lagi..

Rabu, 17 Maret 2010

malam ini..

entah kenapa malam ini...
impian begitu membara
semua terasa dekat
terasa nyata
sedekat aku dan kamu

entah kenapa malam ini...
semua terasa indah
mereka menyapaku sedekat dulu
dan memory masa kecil terbayang

entah kenapa malam ini
aku masih terbangun
aku masih ingin melewati malam-malam selanjutnya
tetapi seperti ini yang terakhir
dan aku berharap masih ada esok menyapaku dengan sinar mentari

entah kenapa malm ini
terasa melankolis bagiku
terasa asing tetapi hangat
terasa ramah

entah kenapa???

Kamis, 11 Maret 2010

Cerita Sampul (Soe Hok Gie - Catatan Seorang Demonstran)

Soe Hok Gie dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942. Dia adalah seorang aktivis yang sangat aktif pada waktunya. Seorang pejuang gerakan mahasiswa yang keras menentang ketidakadilan & korupsi dizaman Presiden Soekarno. Sebuah karya catatan hariannya yang berjudul Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran setebal 494 halaman oleh LP3ES diterbitkan pada tahun 1983. Soe Hok Gie adalah mahasiswa Fakulti Sejarah Universitas Indonesia dan juga merupakan salah seorang pengasas Mapala UI yang salah satu kegiatan terpenting dalam organisasi pecinta alam tersebut adalah mendaki gunung. Gie juga tercatat sebagai pemimpin Mapala UI untuk misi pendakian Gunung Slamet, 3.442m.Kemudian pada 16 Desember 1969, Gie bersama Mapala UI berencana melakukan misi pendakian ke Gunung Mahameru (Semeru) yang mempunyai ketinggian 3.676m. Ramai sekali rakan-rakannya yang menanyakan kenapa beliau ingin melakukan misi tersebut. Dengan nada tegas Gie menjelaskan kepada mereka :-

“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”
Sebelum berangkat, Gie sepertinya mempunyai firasat tentang dirinya dan karana itu dia menuliskan catatannya :-

“Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan Sunarti. Saya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.”
Soe Hok Gie mati di atas Puncak Gunung Semeru kerana terhidu gas beracun gunung berapi berkenaan. Sungguh beliau seorang pejuang & nikmatilah serta hayatilah beberapa ungkapan yang pernah disebutkan olehnya sewaktu hayat perjuanggan beliau:-

“Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yang lebih besar: kebenaran.”

“Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.”

“Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.”

“Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.”

“Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.”

“Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi “manusia-manusia yang biasa”. Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia. “

“Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun.”

“Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.”

“Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir?”

“Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis…”

“Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.”

“Bagi saya KEBENARAN biarpun bagaimana sakitnya lebih baik daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan kekurangan-kekurangan kita.”

“Potonglah kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan padanya. Inilah kemerdekaan pers di Indonesia.”

“To be a human is to be destroyed.”

“Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.”

“Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan.”

“I’m not an idealist anymore, I’m a bitter realist.”

“Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata.”

“Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan.”

“Saya tak tahu mengapa, Saya merasa agak melankolik malam ini. Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas jakarta dengan warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan. Semuanya terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri saya yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasai saya. Saya ingin memberikan sesuatu rasa cinta pada manusia, pada anjing-anjing di jalanan, pada semua-muanya.

“Tak ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian. Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih
baik. “

sebuah inspirasi buat saya

Apa hubungan antara Soe Hok Gie dan Puncak Mahameru?
Dan apa yang berkaitan antara keduanya?
Soe Hok Gie dan Mahameru adalah dua legenda Indonesia, sedangkan hubungan antara keduanya?
Soe Hok Gie wafat di Mahameru saat melakukan pendakian pada 18 Desember 1969 karena menghirup asap beracun gunung tersebut

Soe Hok Gie dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942. Dia adalah sosok aktifis yang sangat aktif pada masanya. Sebuah karya catatan hariannya yang berjudul Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran setebal 494 halaman oleh LP3ES diterbitkan pada tahun 1983. Soe Hok Gie tercatat sebagai mahasiswa Universitas Indonesia dan juga merupakan salah satu pendiri Mapala UI yang salah satu kegiatan terpenting dalam organisasi pecinta alam tersebut adalah mendaki gunung. Gie juga tercatat menjadi pemimpin Mapala UI untuk misi pendakian Gunung Slamet, 3.442mdpl.

Kemudian pada 16 Desember 1969, Gie bersama Mapala UI berencana melakukan misi pendakian ke Gunung Mahameru (Semeru) yang mempunyai ketinggian 3.676 mdpl. Banyak sekali rekan-rekannya yang menanyakan kenapa ingin melakukan misi tersebut. Gie pun menjelaskan kepada rekan-rekannya tesebut :

“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”

Sebelum berangkat, Gie sepertinya mempunyai firasat tentang dirinya dan karena itu dia menuliskan catatannya :

“Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan Sunarti. Saya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.”

Dari beberapa catatan kecil serta dokumentasi yang ada, termasuk buku harian Gie yang sudah diterbitkan, Catatan Seorang Demonstran (CSD) (LP3ES, 1983), berikut beberapa kisah yang mewarnai tragedi tersebut yang saya kutip dari Intisari :

Suasana sore hari bergerimis hujan dan kabut tebal, tanggal 16 Desember 1969 di G. Semeru. Seusai berdoa dan menyaksikan letupan Kawah Jonggringseloko di Puncak Mahameru (puncaknya G. Semeru) serta semburan uap hitam yang mengembus membentuk tiang awan, beberapa anggota tim terseok-seok gontai menuruni dataran terbuka penuh pasir bebatuan, mereka menutup hidung, mencegah bau belerang yang makin menusuk hidung dan paru-paru. Di depan kelihatan Gie sedang termenung dengan gaya khasnya, duduk dengan lutut kaki terlipat ke dada dan tangan menopang dagu, di tubir kecil sungai kering. Tides dan Wiwiek turun duluan.

Dengan tertawa kecil, Gie menitipkan batu dan daun cemara. Katanya, “Simpan dan berikan kepada kepada ‘kawan-kawan’ batu berasal dari tanah tertinggi di Jawa. Juga hadiahkan daun cemara dari puncak gunung tertinggi di Jawa ini pada cewek-cewek FSUI.” Begitu kira-kira kata-kata terakhirnya, sebelum turun ke perkemahan darurat dekat batas hutan pinus atau situs recopodo (arca purbakala kecil sekitar 400-an meter di bawah Puncak Mahameru).

Di perkemahan darurat yang cuma beratapkan dua lembar ponco (jas hujan tentara), bersama Tides, Wiwiek dan Maman, mereka menunggu datangnya Herman, Freddy, Gie, dan Idhan. Hari makin sore, hujan mulai tipis dan lamat-lamat kelihatan beberapa puncak gunung lainnya. Namun secara berkala, letupan di Jonggringseloko tetap terdengar jelas.

Menjelang senja, tiba-tiba batu kecil berguguran. Freddy muncul sambil memerosotkan tubuhnya yang jangkung. “Gie dan Idhan kecelakaan!” katanya. Tak jelas apakah waktu itu Freddy bilang soal terkena uap racun, atau patah tulang. Mulai panik, mereka berjalan tertatih-tatih ke arah puncak sambil meneriakkan nama Herman, Gie, dan Idhan berkali-kali.

Beberapa saat kemudian, Herman datang sambil mengempaskan diri ke tenda darurat. Dia melapor kepada Tides, kalau Gie dan Idhan sudah meninggal! Kami semua bingung, tak tahu harus berbuat apa, kecuali berharap semoga laporan Herman itu ngaco. Tides sebagai anggota tertua, segera mengatur rencana penyelamatan.
Menjelang maghrib, Tides bersama Wiwiek segera turun gunung, menuju perkemahan pusat di tepian (danau) Ranu Pane, setelah membekali diri dengan dua bungkus mi kering, dua kerat coklat, sepotong kue kacang hijau, dan satu wadah air minum. Tides meminta beberapa rekannya untuk menjaga kesehatan Maman yang masih shock, karena tergelincir dan jatuh berguling ke jurang kecil.

“Cek lagi keadaan Gie dan Idhan yang sebenarnya,” begitu ucap Tides sambil pamit di sore hari yang mulai gelap. Selanjutnya, mereka berempat tidur sekenanya, sambil menahan rembesan udara berhawa dingin, serta tamparan angin yang nyaris membekukan sendi tulang.

Baru keesokan paginya, 17 Desember 1969, mereka yakin kalau Gie dan Idhan sungguh sudah tiada, di tanah tertinggi di Pulau Jawa. Mereka jumpai jasad keduanya sudah kaku. Semalam suntuk mereka lelap berkasur pasir dan batu kecil G. Semeru. Badannya yang dingin, sudah semalaman rebah berselimut kabut malam dan halimun pagi. Mata Gie dan Idhan terkatup kencang serapat katupan bibir birunya. Mereka semua diam dan sedih.

Minggu, 07 Maret 2010

wisata semarang

Semarang adalah ibukota propinsi Jawa Tengah. Biasanya kota ini hanya menjadi tujuan transit saja ke kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. Tetapi Semarang adalah tempat yang mantap untuk 'diajak' backpackeran..
Ada spot2 khusus yang gak boleh kamu lewatin kalo berkunjung kesini.

1. Lawang Sewu
Tempat ini terkenal dengan 'kemistisannya'. Banya stasiun televisi yang mencoba uji nyali disini. untuk penyuka fotografi, banyak spot2 yang bagus lah dan gak terlewatkan. hanya dengan masuk 5rb rupiah bisa keliling bersama guide. tambah 7rb kamu bisa masuk ruang bawah tanah yang katanya menjadi tempat pemenggalan kepala pada jaman jepang. oiya disini guide kasih tips sendiri yaaa..seiklahsnya koq...

2. Museum ronggowarsito
dsini banyak macemnya, mulai dari sejarah semarang, adat jawa tengah, wayang, bahkan tentang vulkanologi juga ada.. cuma dengan bayar 4rb kamu bisa keliling museum ini. sayang sekali, museum ini terasa tidak terawat, dan sepi pengunjung. selama saya disana yang terlihat hanya anak2 SMP yang sedang study tour ditemani guru2 mereka.

3. Simpang Lima
kawasan ini terkenaaal banget. kalau dulu ada teh poci yang enak banget bareng ma jagung bakar, semenjak banyak fenomena 'ciblek' sepertinya sudah tidak ada lagi. kalau malem enaknya, makan pisang plenet disini bareng ma STMJ. kemarin terakhir kesana,pisang plenet rasa keju coklat ma STMJ gelas kecil cuma 11rb..muraah khaan??

4. Tugu Muda
sebenarnya disni jalannya pun bersimpang lima, cuma tengahnya ada tugu yang khas Semarang.. lebih jelas masuk Lawang Sewu, dan lihatlah dari balkon..baguuus...

5. Rujak Pak Man
Depan SMA Kolese Loyola, rujak nya mantaab gan...perlu dicoba deeh...

6. kue lekker 'paimo'
ada di depan SMA Loyola jugaaa..

7. Lumpia Semarang
ke Semarang gak mantap gak nyoba lumpianya. Lumpia paling ori ada di Gang Lombok. Pemiliknya chinese. coba deh, per porsi 10rb.. Lumayan mahal tapi mantaap gaan...